Posted On June 7, 2025

Princess of Power: Marina Menyambut Kebebasan Baru dengan Synth‑Pop Berdaya

sdgr34 0 comments
Music Now >> Uncategorized >> Princess of Power: Marina Menyambut Kebebasan Baru dengan Synth‑Pop Berdaya

Album Princess of Power merupakan karya keenam Marina, dirilis mandiri melalui label barunya pada 6 Juni 2025. Ini menjadi rekaman pertamanya sejak melepas kontrak dengan label besar, melanjutkan jejak karya akhir dari EP sebelumnya.

Latar Belakang dan Proses Kreatif

Setelah melalui periode istirahat karena masalah kesehatan, Marina merancang album ini sebagai sarana pemulihan diri—sebuah proses menemukan kembali sukacita, kreativitas, dan kendali penuh atas ekspresinya. Ia menggali tema kekuasaan yang terkait dengan cinta, menunjukkan bahwa mencintai bisa menjadi bentuk kekuatan, bukan kelemahan.

Sebagai artis independen berusia 39 tahun, Marina mengambil alih seluruh proses kreatif—dari visual, anggaran video hingga estetika—menandai kemandirian dan otonomi artistiknya.

Single Utama dan Tema Album

Album ini memuat tiga single utama yang dirilis duluan:

  • Butterfly: membicarakan tentang transformasi dan metamorfosis batin.

  • Cupid’s Girl: synth‑pop berdasar konsep pemberdayaan dan keberanian memasuki fase baru hidup.

  • Cuntissimo: techno‑pop anthem yang menonjolkan ide independensi perempuan, menampilkan sentuhan sensual dan keberanian ekspresif.

Struktur Musik dan Komposisi

Terdiri dari 13 lagu penuh dinamika, album ini menggabungkan berbagai genre dari synth‑pop, alt‑pop, techno‑pop hingga chamber‑pop. Produksi pun dikendalikan secara langsung oleh Marina bersama kolaborator dekatnya. Tema yang diangkat berupa kekuatan personal, cinta, sensualitas, dan kebebasan ekspresif.

Respons Kritikus dan Publik

Tanggapan awal terhadap album ini sangat positif. Kritikus memuji keberanian Marina bereksperimen pada ritme elektronik menggoda dan provokatif, serta menyoroti kembali semangat bermain dan keotentikan vokalnya setelah hiatus panjang.

Penampilan Panggung dan Citra Budaya

Marina membawakan beberapa single barunya dalam pertunjukan festival internasional yang ditonton banyak penonton. Album ini juga debut secara simbolis di panggung besar sebagai perayaan ekspresi, kebebasan, dan cinta inklusif.

Kesimpulan

Princess of Power bukan sekadar album pop; ia merupakan karya artistik yang menegaskan kembalinya Marina sebagai sosok kreatif dengan suara kuat. Proyek ini menggabungkan tema pemberdayaan, cinta, dan kebebasan, menjadikannya pernyataan penting dalam karya musiknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Post

Indonesia Raya dalam Delapan Nada: Merayakan Sejarah Musik Bangsa di Hari Musik Nasional 2025

Pada tanggal 9 Maret 2025, peringatan Hari Musik Nasional berlangsung dengan semarak. Dalam momen bersejarah…

J-Hope BTS – HOPE ON THE STAGE: Konser Solo Perdana yang Menggetarkan Jakarta

Pembukaan yang Spektakuler Pada 3 dan 4 Mei 2025, Indonesia Arena di Gelora Bung Karno,…

“Pegang Kendali”: Lagu Penyembuh Jiwa dari JESENN yang Viral di TikTok

Penyanyi solo muda berbakat JESENN resmi merilis single terbarunya berjudul “Pegang Kendali”, sebuah lagu yang…