Danau Toba, Keajaiban Alam Dunia yang Menakjubkan di Asia Tenggara
Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam dunia yang sangat menakjubkan. Danau kawah ini begitu besar dan di tengah danau ini terdapat sebuah pulau yang ukurannya hampir sebesar Singapura. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer persegi, dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan. Ini adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan salah satu danau terdalam di dunia.
Tawarkan Petualangan dan Ketenangan
Danau Toba adalah tempat di mana wisatawan akan menemukan suasana sempurna untuk duduk-duduk dan menikmati keindahan pemandangan yang begitu alami. Sambil bersantai dan menikmati panorama gunung di hadapan danau yang sejuk dan jernih ini, segala kekhawatiran yang dirasakan wisatawan di dunia niscaya ini semakin menjauh.
Posisi Danau Toba yang terletak 900 meter di atas permukaan laut membuat suasana di sekitar danau lebih sejuk, dan suasana inilah yang sangat dibutuhkan Sobat Pesona setelah penat berjibaku setiap hari di tengah kota yang panas dan penuh terpolusi.
disebut Danau Toba?
Lewat Udara
Kota Medan adalah gerbang internasional, jadi setiap hari ada layanan penerbangan dari beberapa maskapai penerbangan, dari Bandara Kualanamu, Medan dan semua kota besar di Indonesia. Juga ada penerbangan internasional dari Medan ke Malaysia, Singapura dan Thailand.
Lewat Darat
Parapat, sebuah kota di dekat Danau Toba, jaraknya sekitar 176 km dari kota Medan dapat dicapai hanya sekitar enam jam dengan bus. Bus biasanya menawarkan dua rute; Medan-Parapat atau Medan-Berastagi. Agen-agen perjalanan di kota Medan bisa membantu wisatawan untuk mengatur penyewaan mobil dan supir selama perjalanan darat ini. Jika wisatawan datang dari arah selatan lewat Bukittinggi dan Tarutung, ada juga bus yang tersedia dan bisa dipakai untuk mencapai Danau Toba.
Lewat Udara
Begitu sampai di Parapat, wisatawan bisa naik kapal feri menuju Pulau Samosir. Kapal-kapal feri ini dijadwalkan berangkat setiap satu setengah jam. Ada dua titik pertemuan kapal feri di pulau Samosir; yang pertama adalah Desa Tomok, dan yang kedua adalah Desa Tuktuk, keduanya adalah desa tradisional di pulau tersebut. Wisatawan bisa menemukan beberapa pilihan hotel dan restoran di kedua desa ini.
Bagaimana cara berjalan-jalan menikmati Danau Toba?
Rasakan angin sejuk yang meniup rambut dan menjelajahi alam Danau Toba yang indah ini dengan menyewa motor seperti layaknya warga lokal lainnya. Kalau wisatawan yang sedang berada di Pulau Samosir menyediakan sehari untuk berkendara ke puncak pulau ini. Meskipun jalannya kasar dan tak beraspal, perjalanan ini menawarkan pemandangan spektakuler Danau Toba dari puncak tertinggi Pulau Samosir. Jika tinggal di Desa Tuk Tuk saat sedang di Samosir, cara terbaik untuk menikmati pulau ini adalah dengan berjalan kaki santai dan menjelajahi desa ini melewati jalan-jalan utama desa ini.
Daya Tarik Danau Toba
Ada banyak sekali cara bagi wisatawan untuk menikmati pemandangan alam Danau Toba. Banyak yang mengatakan bahwa berkayak di Danau Toba adalah pengalaman sekali seumur hidup. Umumnya ada tiga rute yang bisa diambil wisatawan jika ingin menjelajahi danau dengan kayak. Rute yang mudah adalah Tongging – Silalahi sepanjang 12 km, lalu rute yang cukup menantang adalah Tongging – Samosir sekitar 50 km, dan yang terakhir adalah rute Lingkaran Utara yang sangat sulit, berjarak 175 km.
Wisatawan juga bisa menikmati suasana danau yang Sejuk dengan glamping atau berkemah mewah di The Kaldera Toba Nomadic Escape yang terletak di Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir. Di sini wisatawan bisa tenggelam dalam keindahan alam tanpa harus sibuk menyiapkan peralatan perkemahan pada umumnya. Apalagi wisatawan juga bisa dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas mewah di tempat ini, seperti tenda ala Bohemian, tenda gelembung transparan, ecopod atau pod kemah ramah Lingkungan dan juga ruangan teater terbuka dengan kapasitas 300 orang.
Danau Toba juga rumah bagi dua kelompok suku yaitu Tomok dan Simanindo. Terletak di pulau Samosir, rumah-rumah tradisional mereka dilindungi dengan tembok yang terbuat dari tanah dan pagar-pagar bambu serta pohon-pohon sebagai penghalang. Desa ini juga memiliki banyak rumah tradisional yang unik dan autentik, terutama dari suku Tomok, yang terdiri dari deretan rumah kayu besar dengan atap jerami berbentuk sadel. Menurut sejarah daerah ini, tarian Tor-Tor digunakan untuk memanggil para roh agar masuk ke dalam patung-patung batu yang merupakan simbol dari para leluhur.
Ada juga boneka kayu seukuran manusia yang diberi nama Sigale-gale yang menjadi daya tarik wisatawan di Pulau Samosir karena kemistisan dan mitos yang ada di sekitarnya. Masyarakat lokal percaya bahwa boneka Sigale-gale bisa menari dan meratakan dirinya sendiri tanpa harus mengeluarkan musik. Beberapa dari mereka juga mengatakan bahwa boneka Sigale-gale hanya bisa diletakkan di dalam peti. Boneka ini juga biasanya digunakan dalam perayaan-perayaan kematian keluarga di daerah Samosir karena masyarakat lokal percaya bahwa tarian Sigale-gale akan mengantarkan roh mereka yang telah mati ke alam baka
Bagi wisatawan yang mencari oleh-oleh mungkin akan tertarik untuk melihat-lihat Ulos, kain yang dirancang dengan sangat cermat. Ulos tak hanya dapat berfungsi sebagai pakaian, tetapi juga sebagai simbol status sosial, serta kerap dipakai sebagai barang warisan berharga juga hadiah untuk perayaan penting dalam kehidupan manusia seperti kelahiran dan pernikahan.
Ada juga ukiran kayu asli yang Sobat Pesona bisa dapatkan di toko-toko oleh-oleh. Bagi wisatawan yang menggemari kopi, jangan lupa untuk membeli biji-biji kopi Arabika yang nikmat bernama Sumatra Mandheling. (ATN)