Keajaiban Bawah Laut Morotai

Selain di daratan, pesona Morotai juga bersemayam di dasar lautan. Untuk menengoknya, tidak ada jalan lain selain menyelam. Mari mencoba titik selam yang tidak dijumpai di daerah lain, yakni di bangkai kapal tempur milik sekutu.

Menyelam di sekitar peralatan tempur atau dikenal dengan wreck diving memiliki sensasi menegangkan sekaligus menyenangkan. Menegangkan karena letak bangkai-bangkai tersebut berada di kisaran 40 meter di bawah permukaan laut yang tergolong penyelaman berisiko tinggi.

Penyelam yang hendak mencapai kedalaman tersebut wajib memiliki lisensi selam tingkat lanjut. Penyelam juga harus memperhitungkan waktu penyelaman saat berada di titik terdalam agar risiko terkena penyakit dekompresi dapat dihindari.

Penyelaman dimulai dengan berjalan kaki dari tepi pantai di Desa Wawama yang bersebelahan dengan landasan pacu bandara. Saat mulai turun ke kedalaman, penyelam dapat melihat bangkai kendaraan mobil jip tipe Willys yang masih relatif utuh.

Menu utama penyelaman wreck di Morotai berada pada kedalaman sekitar 40 dan 43 meter. Pada titik itu, penyelam dapat melihat dua bangkai pesawat yang masih terlihat jelas meski sebagian badannya telah mulai ditutupi koral.

Bangkai sasis truk pengangkut pasukan serta ban bekas kendaraan tempur juga terlihat jelas di dasar laut. Saat menuju ke permukaan, penyelam juga masih dimanjakan oleh pemandangan koral yang indah. Sensasi menyenangkan pun muncul tatkala berhasil menuntaskan penyelaman berisiko tersebut dengan lancar.

Penyelaman wreck juga dapat dilakukan di Spot Susi. Di spot ini, terdapat bangkai kapal nelayan asing yang ditenggelamkan atas perintah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti karena kedapatan mencuri ikan. Lokasi selam itu kemudian dinamai Spot Susi.

Bangkai kapal masih terlihat utuh dengan posisi buritan lebih tinggi dibandingkan moncongnya. Lokasi kapal dapat dicapai pada kedalaman sekitar 25 meter.

Morotai juga memiliki daya tarik berupa menyelam di sekitar ikan hiu jenis Blacktip di sekitar Pulau Mitita. Sayang, saat kami ke sana, cuaca sedang tidak ramah. Ombak besar menghalangi kami mendekati Pulau Mitita yang berada di ”mulut” Samudra Pasifik.

Waktu yang paling tepat untuk menyelam di Morotai adalah bulan April hingga Mei. Pada masa itu, laut sedang tenang dengan visibilitas atau kejernihan maksimal.

Dengan segala kelebihan itu, tidak heran jika Morotai masuk dalam destinasi 10 Bali Baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *